Pagi itu aku melihat siswaku yang bernama Udin sedang duduk sendiri merenung di depan kelas. Mukanya tampak kusut tak keruan, seperti menandakan ada yang mengganjal pikirannya.
Aku bergegas mendatangi Udin. Mungkin aku bisa menghibur supaya dia kembali ceria.
"Assalamu'alaikum Udin".
Udin yang tadi merenung menjadi terkejut mendengar ucapan salam dariku.
"Eh, bapak. Alaikumussalam Pa."
"Udin, dari tadi bapak perhatikan, kamu tidak seperti biasanya. ada masalah ya? ceritakan aja ke Bapak mungkin bapak bisa bantu?" aku bertanya sambil memasang muka serius penuh simpati.
"mmmmmmmmhhhhhhhhh", Udin hanya bergumam mendengar pertanyaanku.
"Ada apa Udin? ko tidak menjawab pertanyaan bapak." aku bertanya lagi.
"Begini pa. Kemarin sore Udin membeli cd film, judulnya bagus Pa. keren. tapi saat diputar di rumah, tidak ada gambarnya. Hanya warna biru dan tampilan waktu saja. Udin merasa rugi Pak." Udin mengeluarkan uneg-uneg di dadanya dengan emosi.
"O.... begitu ya Din. Emangnya apa judul cd nya? aku bertanya sambil mengangguk.
"CD cleaner Pa"
Mendengar judul itu aku langsung tertawa keras sambil memegang perut. "Hua...ha...hua...ha...." tapi saat melihat muka Udin aku langsung menutup mulut. Aku sadar kalau tertawa ku akan menyakiti Udin padahal niatku sebelumnya untuk menghibur. Aku buru-buru minta maaf.
"Maaf ya Din. Tadi bapak tak kuat menahan tawa. Kamu sih ada-ada saja".
"Kok bapak tertawa?" Udin bertanya dengan muka kesal.
"Udin, cd cleaner itu artinya cd pembersih. Jadi cd cleaner itu bukan cd film melainkan untuk membersihkan optik cd player supaya cd player tetap awet. fffff " aku menjelaskan sambil menahan tawa.
Tapi yang namanya Udin tidak mau kalah. Rupanya dia tidak suka aku tertawa dan ingin balas kelakuanku.
"Bapak saya punya teka-teki. Bapak harus jawab ya"
"Teka-teki?" aku bertanya sambil mengkerutkan dahi. aku membatin mungkin dia ingin membalas.
"Baiklah. apa teka-tekinya?"
"Manakah yang lebih berat, 5 kg besi atau 5 kg kapas?"
Mendengar teka-teki itu aku hanya tersenyum. Inikan hanya teka teki biasa yang sudah sering ku dengar. Kemudian aku menjawab dengan alasannya. "Udin, tentunya tidak ada yang lebih berat. 5 kg besi itu sama beratnya dengan 5 kg kapas. Kan sama-sama 5 kg". Aku kembali tersenyum karena merasa menang.
"Bapak salah. 5 kg besi lebih berat!" kemudian Udin loncat kegirangan.
"Lho kok salah?" aku bertanya keheranan.
"Bapak, kalau 5 kg besi dipukulkan ke kepala tentu sakitnya akan lebih berat ketimbang 5 kg kapas. benarkan? makanya Pak. seharusnya tanya dulu semesta pembicaraan kita. Hua....ha....ha...." kini gantian Udin yang tertawa.
"%&)#5kg@#@$%$%" Aku tidak bisa menjawab lagi.
Namun, walaupun Udin tertawa, aku tidak marah. Tujuanku sudah tercapai karena ia sudah kembali tertawa. Kemudian aku ikut tertawa juga.
31 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sebenarnya berat mereka belum tentu sama. Berat itu kan tergantung dari massa dan gaya gravitasi yang bekerja pada benda tersebut. Kedua benda itu memiliki massa yang sama yaitu 5 kilogram, jadi tinggal dilihat gaya gravitasi yang bekerja pada benda tersebut. Kalau kapas itu ada di bumi dan besi itu ada di bulan, maka kapas menjadi lebih berat, karena gaya yang ada di bulan lebih besar daripada gaya yang ada di bumi. Bahkan jika keduanya ada di bumi pun, beratnya masih bisa berbeda, karena gaya gravitasi bumi tidak tersebar secara merata di permukaannya. Di khatulistiwa dan di Kutub Utara, beratnya bisa jadi berbeda. Masalahnya di sini tidak disebutkan berapa gaya gravitasi yang bekerja pada masing-masing benda. Jadi kita tidak bisa tahu yang mana yang lebih berat. :D
BalasHapusWah... terima kasih atas komentarnya. Sudah lama saya menunggu.
BalasHapusBTW, tentang gravitasi yang tidak disebutkan di dalam tulisan di atas, saya pikir gaya gravitasi pada kedua benda tetap sama karena dalam satu tempat.
Tapi, yang ingin ditekankan disini hanyalah plesetan dari kata berat. Berat secara ilmiah merujuk pada faktor massa benda dan gaya gravitasi. nah, disini dipakai untuk menyatakan sakit yang berat (parah).
Thanks.
ho ho ho....
BalasHapuslucu crita na....
bikin org stresss mikirin soal maetmatika jadi tambah streeeeezzzszzzzszz...
ho ho ho...
lam kenal
alo. gw jg pecinta matematika. baru nemu blog ini.
BalasHapustadinya mau komentar disini tapi karena kepanjangan jadi ditulis disini aja
http://agoess.wordpress.com/2009/05/15/5-kg-besi-sama-5-kg-kapas/
lam kenal
yap, sama! berat besi dan kapas dimanapun diukur tetap sama, selagi kapasitas dan tempat pengukurannya sama...
BalasHapusTetapi, beda jika berat dibandingkan dengan massa...
tapi, gimana kalo berat kita ganti dengan mol?
5 mol kapas = 5 mol besi (tidak)
5 mol besi > 5 mol kapas (benar)...
bapak agoes penulis ya???
Menurut saya, masalah beratnya tentu lebih berat besi. Kenapa?
BalasHapusBesi yang rapat massanya lebih besar tentu menempati volume yang lebih kecil dari kapas.
Perlu diketahui bahwa udara dapat mengalir sehingga dapat dikategorikan fluida.
Berdasarkan hukum Archimedes bahwa benda dalam fluida mendapat gaya angkat sebanding volume benda yang tercelup fluida.
Jadi kesimpulannya kapas yang menempati volume udara lebih besar mengalami gaya angkat lebih besar sehingga beratnya lebih kecil dari besi.
Dalam hal ini intuisi manusia yang mengatakan besi lebih berat adalah tepat.